BIMBINGAN
KONSELING
Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan
berbagai prosedur, cara dan bahan agar idividu tersebut mampu mandiri dalam
memecahakan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara
konseling oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi klien. Dengan bimbingan dan konseling tersebut, siswa akan melakukan
aktifitas belajar sesuai dengan apa yang telah ditentukan, atau telah diatur
dalam suatu aturan (norma).
A.
Pengertian Bimbingan Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri
dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Secara
Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama”
yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo
Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau
“menyampaikan”
…interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. (Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974)
…suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi)
…suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956)
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)
…interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. (Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974)
…suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi)
…suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956)
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)
Hal-hal pokok yang terdapat pada pengertian Konseling menurut ahli yang tersebut diatas adalah:
Rumusan (Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974)
1. Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien.
2. Dilakukan dalam suasana yang profesionalBertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.
Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
1. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang dibuat.
Rumusan (Division of Conseling Psychologi)
1. Konseling merupakan proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.
Rumusan (Mc. Daniel,1956)
1. Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.
2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitanyang dihadapi.
3. Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
Berdasarkan Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan Konseling adalah:
“Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien.
B. TUJUAN BIMBINGAN KONSELING
Secara
implisit tujuan bimbingan dan konseling sudah bias diketahui dalam rumusan
tentang bimbingan dan konseling . semua
tergantung pada individu yang dibimbing ,sehingga tujuan yang ngin dicapai agar
lebih optimal sesuai dengan potensi atau kapasitasnya dan agar individu dapat
berkembang sesuia kemampuannya.
Tujuan bimbingan dan konseling adalah agar individu
yang dibimbing memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan
masalahnya dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya serta mampu
menyesuaikan diri secara efektif dengan lingkungannya.
Bimbingan dan konseling berkenaan
dengan perilaku, oleh sebab itu tujuan bimbingan dan konseling adalah dalam
rangka:
Membantu
mengemmbangkan kualitas kepribadian individu yang dibimbing atau dikonseling.
1. Membantu mengembangkan kualitas
kesehatan mental kien
Membantu mengembangkan perilaku- perilaku yang lebih efektif pada
diri individu dan lingkungannya.
2. Membantu klien menanggulangi
problema hidup dan kehidupannya secara
mandiri.
Secara lebih rinci, tujuan bimbingan dan konselng atau tujaun konseling seperti yang
telah disebutkan diatas adalah agar
klien :
1. Memperoleh pemahaman yang lebih baik
terhadap dirinya.
2. Mengarahkan dirinya sesuai dengan
potensi yang dimilikinya kearah tingkat perkembangan yang optimal.
3. Mampu memecahkan sendiri masalah
yang dihadapinya.
4. Mempunyai wawasan yang lebih
realistis secara penerimaan yang objektif tentang dirinya.
5. Dapat menyesuaikan diri secara lebih
efektif baik terhadap dirinya sendiri maupun lingkungannya sehingga memperoleh
kebahagiaan dalam hidupnya.
6. Mencapai taraf aktualisasi diri
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
7. Terhindar dari gejala- gejala kecemasan dan perilaku salah suai.
Tujuan bimbingan konseling dalam islam (M.Hamdan Bakran Adz
Dzaki,(2004)):
1. Untuk menghasilakan suatu perubahan
,perbaikan,kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental.
2. Menghasilkan perubahan ,perbaikan
dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik diri sendiri
,lingkungan keluarga,lingkungan sekolah, madrasah, lingkungan kerja,maupun
lingkungan social dan alam sekitarnya.
3. Menghasilkan kecerdasan rasa(emosi)
pada individu sssehingga muncul dan berkembang rasa toleransi (tasammukh),
kesetiakawanan, tolong menolong dan kasih sayang.
4. Menghasilakan kecerdasan spiritual
pada diri individu sehingga muncul dan berkembang keinginan untuk berbuat taat
kepadaNya, serta ketabahan menerima ujian-Nya.
5. Menghasilakan potensi Ilahiyah,
sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugas- tugasnya sebagai
khalifah dengan baik dan benar,dapat dengan baik menangulangi berbagai
persoalan hidup, dan dapat memberikan kemanfaatan bagi lingkungannya pada berbagai
lingkungan kehidupan.
Dengan demikian tujuan bimbingan dan konseling dalam islam
merupakan tujuan yang ideal dalam rangka mengembangkan kepribadian muslim yang
optimal.
Setiap
manusia pasti berkenalan dengan masalah, konflik dan situasi/kejadian yang
tidak menyenangkan terkait dengan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
sekitar. Hal ini merupakan hal yang wajar sebagai suatu tahapan dari pengalaman
hidup dan perkembangan diri seseorang. Oleh karena itu, kita semua pasti
mengalami atau memiliki saat-saat dimana diri kita merasa down (sedih,
kecewa, tidak bersemangat, stres, depresi dll) ataupun malah sebaliknya merasa
takut, cemas, terlalu bersemangat dll.
Banyak kejadian-kejadian dalam hidup ini yang dapat maupun tidak dapat dihindari yang membuat kita merasakan hal-hal seperti diatas. Ada kalanya pula kita dapat mengatasi masalah atau perasaan tersebut dengan baik namun ada kalanya dimana kita merasa stuck, bingung, cemas tanpa tahu harus mengadu kemana dan berfikir bahwa tidak ada seorang pun yang dapat membantu.
Konseling merupakan salah satu cara yang tepat untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan dalam hidup. Konseling membantu kita untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi atau alternatif yang tepat dan menyadarkan akan adanya potensi dari setiap manusia untuk dapat mengatasi berbagai permasalahannya sendiri.
Ada beberapa keuntungan yang bisa di dapat dengan melakukan konseling, diantaranya :
Banyak kejadian-kejadian dalam hidup ini yang dapat maupun tidak dapat dihindari yang membuat kita merasakan hal-hal seperti diatas. Ada kalanya pula kita dapat mengatasi masalah atau perasaan tersebut dengan baik namun ada kalanya dimana kita merasa stuck, bingung, cemas tanpa tahu harus mengadu kemana dan berfikir bahwa tidak ada seorang pun yang dapat membantu.
Konseling merupakan salah satu cara yang tepat untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan-permasalahan dalam hidup. Konseling membantu kita untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi atau alternatif yang tepat dan menyadarkan akan adanya potensi dari setiap manusia untuk dapat mengatasi berbagai permasalahannya sendiri.
Ada beberapa keuntungan yang bisa di dapat dengan melakukan konseling, diantaranya :
Menurunkan / menghilangkan stress
Membuat diri kita merasa lebih baik, bahagia,
tenang dan nyaman
Lebih memahami diri sendiri dan orang lain
Merasakan kepuasan dalam hidup
Mendorong perkembangan personal
Meningkatkan hubungan yang lebih efektif
dengan orang lain
Memaksimalkan fungsi diri dan kehidupan kita sehari-hari
Mengangkat semangat
diri
Disadari atau tidak pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan banyak hal-hal positif dalam dirinya. Dengan adanya konseling menyadari bahwa setiap orang tidak terlepas dari masalah dan berharap dapat membantu kita semua untuk melewati permasalahannya dengan lebih baik dan positif sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik pula pada diri kita masing-masing.
Disadari atau tidak pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan banyak hal-hal positif dalam dirinya. Dengan adanya konseling menyadari bahwa setiap orang tidak terlepas dari masalah dan berharap dapat membantu kita semua untuk melewati permasalahannya dengan lebih baik dan positif sehingga dapat memberikan dampak yang lebih baik pula pada diri kita masing-masing.
C.
FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah :
- Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi Preventif (pencegahan), yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya.
- Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).
- Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.
- Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.
- Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
- Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli.
- Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
- Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif.
- Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
- Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseli
- Fungsi advokasi, yaitu fungsi konseling yang menghasilkan kondisi pembelaan terhadap pengingkaran atas hak-hak dan/atau kepentingan pendidikan/ perkembangan yang dialami klien atau pengguna pelayanan konseling.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod, J. 2004. An
Introduction to Counseling. Maidenhead: Open University Press.
Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2007). Penataan Pendidikan Profesional Konselor.
Naskah Akademik ABKIN (dalam proses finalisasi).
Asosiasi
Bimbingan dan Konseling Indonesia. (2005). Standar Kompetensi Konselor
Indonesia. Bandung: ABKIN
BSNP
dan PUSBANGKURANDIK, Balitbang Diknas. (2006). Panduan Pengembangan Diri:
Pedoman untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Draft. Jakarta: BSNP
dan PUSBANGKURANDIK, Depsiknas.